Sekuel Film Penculik Anak ala Blumhouse di Black Phone 2

 

The Grabber yang semakin obsesif pada Finney (IMDB).

Studio Blumhouse yang lihai memproduksi berbagai film horor pun tidak kehabisan ide untuk melanjutkan banyak waralaba filmnya. Kali ini di Oktober 2025, film Black Phone 2 sebagai sekuel langsung dari film pertamanya di tahun 2021, dirilis di banyak sinema Indonesia.

Aktor ternama Ethan Hawke yang memerankan The Grabber pun kembali berperan di balik topengnya yang khas di film ini. Dua tokoh utamanya pun kembali, yaitu Finney yang diperankan oleh Mason Thames, dan Gwen yang diperankan oleh Madeleine McGraw.

Kisah film pertamanya justru mengisahkan seorang psikopat kurang jelas, yaitu The Grabber yang 'hobinya' menculik anak kecil dari rumah mereka. 

Akting Mason Thames pun diuji berat di film pertama Black Phone, karena berlatar minimalis di sebuah gudang bawah tanah milik The Grabber, dan berfokus pada karakter Finney saja.

Mason Thames kini memang lebih dikenal sebagai aktor remaja berbakat. Bahkan di tahun 2025 ini, Thames memerankan film reka ulang terkenal, yaitu How to Train Your Dragon.

Nah, justru di film keduanya ini, lebih berfokus pada saudarinya, yaitu Gwen, yang mengalami banyak mimpi aneh semenjak Finney hilang diculik bertahun-tahun lalu.

Bahkan, studio Blumhouse merubah sedikit latar belakang The Grabber, karena mahluk psikopat ini berubah menjadi jurig penuh dendam yang kembali bermuram durja dan mengancam lewat mimpi.

Tampaknya memang Blumhouse merubah cerita Black Phone 2 menjadi seperti Nightmare on Elm Street, yang khas dengan karakter jurig peneror mimpi ala Freddy Krueger.

Sinopsis Film Black Phone 2

Finney (Mason Thames) sudah lama melupakan kisah dirinya diculik, namun keluarganya tahu bahwa dirinya masih trauma, apalagi dari sudut pandang Gwen (Madeleine McGraw) yang sama takutnya.

Gwen yang ikut paranoid memang sering mengalami mimpi aneh, yang menyiratkan kehadiran The Grabber. Hingga akhirnya Gwen menerima 'wangsit' mengenai Alpine Lake Youth Camp. Gwen pun meminta Finney untuk menjelajah bersama ke lokasi kemah tersebut.

Bersama beberapa temannya, Gwen dan Finney pun mengadakan ekspedisi urban (urbex) alias uji nyali, demi memenuhi rasa penasaran mereka.

Namun, tidak lama tiba di lokasi perkemahan, Finney pun menjawab sebuah telepon umum di area tersebut. Finney pun terkejut, bahwa suara yang didengarnya adalah milik The Grabber, yang telah dia basmi bertahun-tahun lalu.

Gwen pun diteror dengan dibanting kesana-sini, padahal temannya yang ingin membantu tidak dapat melihat sosok yang menganggunya. Bahkan, teror mimpi Gwen semakin berasa menyakitkan, yang menyebabkan dirinya terpontang-panting kesana-kemari.

Dapatkah Finney, Gwen, dan teman-temannya menguak misteri dari The Grabber? Atau malah menjadi korban mahluk kesetanan berikutnya?

Jawabannya dapat disaksikan di banyak sinema Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Komedi Horor ala Sunda di Film Kang Solah From Kang Mak X Nenek Gayung

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah