Penyebab Seseorang Terjangkit Radang Sendi atau Arthritis

Ilustrasi arthritis alias radang sendi (Freepik).

Arthritis atau radang sendi adalah kondisi sendi yang kaku, radang, atau bengkak. Arthritis bukanlah satu jenis penyakit, melainkan istilah umum yang mengacu pada rasa sakit atau penyakit di sekitar sendi. 

Melansir dari Healthline, yang melansir dari CDC AS, menyatakan bahwa 52,5 juta warga dewasa AS mengalami beberapa jenis arthritis. Berarti, satu dari lima warga AS terjangkit kondisi ini.

Walau penderita hanya mengalami sedikit ketidaknyamanan saat awal kondisinya, gejalanya akan semakin memburuk seiring waktu. Bahkan dapat berakibat terhambatnya kerja dan kegiatan harian.

Walau resikonya meninggi seiring bertambahnya umur, arthritis tidak terbatas pada lansia saja. Banyak faktor resiko yang terkait dengan berbagai jenis arthritis.

Penyebab Arthritis

Walau terdapat banyak jenis arthritis, dua kategori utama adalah Osteoarthritis (OA) dan Rhematoid arthritis (RA), yang keduanya memiliki banyak penyebab.

OA biasanya disebabkan oleh kelelahan dan rusaknya sendi, yang digunakan terus menerus sehingga merusak tulang rawan yang melindungi sendi. Kondisi ini menyebabkan tulang saling bergesekan dengan tulang lain. OA akan terasa sangat sakit dan membatasi pergerakan tubuh.

RA adalah saat sistem kekebalan menyerang tubuhnya sendiri, khususnya pada membran yang melingkupi berbagai bagian sendi. Kondisi ini berakibat sendi yang radang atau bengkak, rusaknya tulang rawan dan tulang, dan rasa sakit menahun. Penderita akan mengalami gejala lain seperti demam dan kurang selera makan.

Kadang, cedera traumatis atau infeksi pada sendi dapat menambah proses arthritis. Contohnya adalah arthritis reaktif yang berasal dari infeksi. Termasuk diantaranya adalah infeksi seksual seperti klamidia, infeksi jamur, dan penyakit dari makanan. 

Ketika tubuh memproses purine sebagai zat dalam sel dan makanan, maka tubuh akan membentuk asam urat. Beberapa warga memiliki kadar asam urat yang tinggi, dan jika tidak dapat dibuang, maka asam akan tertumpuk dan membentuk jarum kristal di banyak sendi.

Hal ini menyebabkan rasa ekstrem dan sakit sendi tiba-tiba, atau serangan encok, yang dapat tiba dan hilang seiiring waktu, namun jika tidak dirawat akan menjadi kronis.

Penyebab lainnya adalah kondisi kulit dan organ, termasuk diantaranya psoriasis yang berarti kulit yang memiliki terlalu banyak sel. Sjogren adalah gangguan akibat berkurangnya air liur dan mata, sebagai penyakit sistemik. 

Sebab lainnya adalah radang perut dan pencernaan, seperti Crohn (radang lapisan usus) atau maag (ulceratie colitis).

Faktor Meningkatnya Resiko Arthritis

Kadang arthritis bisa terjangkit tanpa penyebab utama, tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat meninggikan resiko berbagai jenis arthritis.

Bertambahnya Umur dapat meningkatkan resiko arthritis seperti asam urat, rhematoid arthritis dan osteoarthritis. Obesitas alias kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko OA, akibat bertambahnya tekanan dan beban pada sendi.

Cedera Sebelumnya pada sendi saat berolahraga, kecelakaan mobil, atau kecelakaan lain dapat menyebabkan resiko arthritis di kemudian hari.

Sejarah Kondisi Arthritis pada Keluarga, contohnya orangtua atau saudara dapat meningkatkan resiko arthritis pula. Wanita biasanya memiliki resiko RA lebih tinggi, sementara Pria lebih tinggi resikonya pada encok. 

Bahkan jika tidak mengalami gejala tersebut, seluruh potensi resiko arthritis dapat dikonsultasikan pada dokter, yang dapat mencegah atau menunda resiko arthritis.

Berbagai Jenis Arthritis

Lokasi arthritis adalah bervariasi, maka tidak semua orang akan terjangkit arthritis dengan jenis yang sama.

Osteoarthritis (OA) adalah jenis paling wajar dari arthritis, yang resikonya meninggi seiring bertambahnya umur. Rasa sakit dan kaku saat semakin tua tidak akan hilang saat mengalami kondisi ini.

Cedera sebelumnya saat masih anak-anak hingga awal dewasa dapat menyebabkan osteoarthritis, bahkan jika seseorang telah sembuh sepenuhnya dari kondisi tersebut.

Rheumatoid Arthritis (RA) adalah jenis kedua yang paling wajar. Untuk remaja berumur kurang dari 16 tahun, disebut pula radang arthritis remaja.

Jenis penyakit auto-imun ini menyebabkan antibodi (sistem kekebalan) menyerang tubuhnya sendiri, khususnya pada jaringan di sekitar sendi. Resikonya meninggi jika sudah terjangkit kondisi auto-imun lainnya, seperti lupus, tioriditis Hashimoto, atau berbagai kondisi sklerosis. 

Rasa sakit dan bengkak yang jelas terlihat, khususnya di tangan, adalah karakter kondisi ini.

Encok adalah kondisi ketiga paling wajar arthritis, saat asam urat semakin menumpuk dan membentuk kristal pada sendi, yang menyebabkan peradangan, sehingga semakin sulit dan sakit untuk tulang dalam bergerak.

Fondasi Arthritis memperkirakan setidaknya empat persen warga AS dewasa terjangkit encok, khususnya saat berumur paruh baya. Kondisi obesitas dapat meninggikan resiko asam urat dan encok. Tanda encok muncul pada jari kaki, tetapi dapat muncul di seluruh sendi tubuh.

Pencegahan Arthritis

Tidak ada satupun tindakan pencegahan arthritis, khususnya dari berbagai jenis yang telah ada. Tetapi, warga dapat mempertahankan fungsi dan pergerakan sendi, sekaligus meninggikan pula kualitas hidup.

Mengenal berbagai gejala seperti dalam artikel ini, dapat menambah ilmu dan perawatan awalnya saat terjangkit arthritis. Atau lebih khusus lagi, jika memiliki gangguan auto-imun, maka dapat waspada pada gejala awalnya. Semakin cepat dirawat, maka semakin besar pula tertundanya proses kondisi kesehatan ini.

Terdapat beberapa rekomendasi untuk mencegah tibanya arthritis.

Pola Makan Sehat (contohnya dari Mediterania), yaitu pola makan dengan dengan ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan gandum utuh dapat mengurangi resiko peradangan. 

Mengurangi Konsumsi gula, gandum, dan zat perekat dapat membantu pula. Khususnya pada gula, yang dapat berkontribusi langsung pada rasa sakit akibat peradangan dan encok. Menjaga Berat Tubuh yang sehat dapat mengurangi beban pada sendi. 

Karena itu, Berolahraga Rutin dapat mengurangi rasa sakit akibat fisik yang beraktifitas, meningkatnya fungsi dan pergerakan sendiri, serta menambah suasana hati. Menghindari Cedera saat berolahraga dengan memakai  alat pelindung, yang khusus untuk olahraga tersebut.

Berhenti Merokok, karena dapat memperburuk gangguan auto-imun, dan resiko utama pada rhematoid arthritis. Kunjungi Dokter setiap tahunnya, untuk berkonsultasi atas setiap gejala yang terkait dengan arthritis.

Konsultasi kepada Dokter

Arthritis yang telah berkembang menyebabkan pergerakan yang sulit, termasuk saat menjalankan aktifitas sehari-hari. Idealnya, warga harus mengunjungi dokter sebelum kondisinya semakin memburuk. Karena itu, penting mengenal beberapa kondisi yang termasuk resiko.

Beberapa rekomendasi umum untuk segera berkonsultasi ke dokter adalah kesulitan menggerakkan beberapa sendi, membengkaknya sendi, rasa sakit dan warna kemerahan pada sendi, serta suhu hangat pada sendi yang terjangkit.

Dokter akan mendengar seluruh gejala dan mengevaluasi sejarah medis pribadi dan keluarga. Dokter lalu mengetes darah, urine, cairan pada sendi, atau pindaian X-rays dan USG. Seluruh tes dapat mengecek jenis arthritis apa yang dijangkit.

Dokter menggunakan tes pindaian, semacam X-rays, USG, atau resonansi magnetik untuk mengidentifikasi area cedera atau rusaknya sendi. Pindaian ini dapat mengecek berbagai kondisi lainnya pula.

Perawatan Arthritis

Dokter akan memberikan obat-obatan, rekomendasi operasi bedah, dan menjalani terapi fisik. Di rumah, penderita dapat mengurangi gejala arthritis dengan mandi air hangat, berlatih peregangan ringan, dan menempelkan es pada sendi yang sakit.

Osteoarthritis (OA) dapat dirawat dengan metode konservatif oleh dokternya. Termasuk diantaranya adalah pereda nyeri biasa yang diminum, atau dengan menempelkan benda dingin atau hangat pada sendi yang nyeri. Penderita diminta pula mengikuti latihan terapi fisik, untuk memperkuat otot di sekitar sendi. 

Jika osteoarthritis semakin memburuk, maka operasi bedah akan dilaksanakan demi memperbaiki atau mengganti bagian sendi. Prosedur penggantian biasa dilaksanakan pada sendi berukuran besar, contohnya pada pinggang dan lutut.

Rheumatoid Arthritis (RA) dirawat dengan obat-obatan yang mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang bagian sendi. Tujuan lainnya adalah untuk meringankan gejala, mencegah kerusakan, dan memperbaiki seluruh kualitas tubuh.

Contohnya dari beberapa medikasi ini adalah obat non-steroid anti radang corticosteroids, dan DMARD. Jika RA semakin memburuk, maka dokter akan merekomendasikan operasi bedah.

Perawatan Encok dilaksanakan dengan pola makan yang rendah gula, purine, dan alkohol. Purine adalah penyebab utama asam urat, yang berujung pada sakit di sendi. Beberapa contoh obat untuk merawat encok diantaranya adalah allopurinol, febuxostat, probenecid, dan pegloticase.

Konsultasikan pada dokter mengenai berbagai opsi perawatan, karena dibutuhkan saran spesifik yang sesuai dengan jenis arthritis yang diderita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Komedi Horor ala Sunda di Film Kang Solah From Kang Mak X Nenek Gayung

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah