Kembali ke Hutan Belantara Thailand di Film Death Whisperer 3
![]() |
| Yas dan Yee yang masih belum menemukan jalan pulang (TMDB). |
Kembali lagi ke Asia, awal Oktober ini dirilis film dari negara jurignya Asia Tenggara, alias Thailand, berjudul Death Whisperer 3 alias Tee Yod 3. Kali ini, mengisahkan lokasi hutan belantara tropis yang sukar ditebak alur pendakiannya.
Kisahnya pun mirip dengan jurig ala gunung di Indonesia, yaitu menjadi lokasi sakral milik leluhur (karuhun). Tidak hanya sakralnya lokasi, penunggunya (kuncen) pun menjaga lokasi gunung. Kadang, penunggunya masih manusia, atau bahkan mahluk lainnya yang menjaga gunung tersebut.
Dari negaranya sendiri yaitu Thailand, terdapat ritual kuno mengunjungi gunung yang dilaksanakan secara tradisional. Beberapa raja Thailand bahkan berkunjung ke Indonesia, dan bersemedi di sana. Karena itu, kadang prasasti yang berada di gunung atau lokasi sakral lainnya, berbahasa sansekerta dengan aksara Thai.
Kembali ke film Tee Yod yang telah mencapai seri ketiga ini, ternyata aktor-aktris yang mengisinya telah berperan sejak film pertamanya. Ceritanya memang berlanjut, mengenai gunung angker di Provinsi Kanchanaburi.
Film ini diangkat dari kisah nyata, yaitu sebuah insiden naas saat seorang gadis meninggal misterius di dekat lokasi gunung pada tahun 1972 lalu di Thailand.
Untuk film pertamanya, Tee Yod (2024) mengisahkan sebuah kesurupan di desa terpencil dekat gunung keramat, Bongsanodbiang. Film keduanya di tahun yang sama, para penyintas film sebelumnya harus memasuki gunung tersebut, demi menguak misteri dan menyelamatkan anggota keluarga miliknya.
Di seri ketiganya ini, kisah film Tee Yod pun semakin beralih menuju aksi, karena kemunculan jurig penunggunya yang lebih hebat lagi. Kuncen sakti ini berhasil menghidupkan kembali mayat, yang bisa loncat antar pohon dan sulit dibasmi.
Mirip dengan sebuah kepercayaan Asia Timur, film ketiga Tee Yod dari Thailand ini mengambil referensi lokal pula. Layaknya dukun atau manusia biasa, jampi-jampi dapat memanggil jurig dan mahluk lainnya ke dunia nyata. Namun, apa yang terjadi, jika justru jurig-lah yang melaksanakan jampi-jampi itu sendiri?
Nah, itulah yang coba diangkat di Death Whisperer alias Tee Yod 3, yang kini sedang tayang di sinema Indonesia. Film ini pun mengisahkan atmosfer jarang lainnya, yaitu saat para penyintas sanggup melawan balik bentuk horor apapun yang meneror mereka.
Sinopsis Film Death Whisperer 3 (Tee Yod 3)
Yee (Nutthacha Padovan) yang masih hilang, memaksa seluruh keluarganya untuk mengadakan ekspedisi kembali ke gunung Bongsanodbiang yang sakral, keramat, dan angker, dekat sebuah desa misterius yang sempat mereka tinggali.
Yas (Nadech Kugimiya), Yad (Jelilcha Kapaun), Yos (Kabhunditt Jaidee), Yod (Peerakrit Phacharaboonyakiat) dan Paphan (Ongart Cheamcharoenpornkul) pun harus memasuki lokasi gunung yang sulit medan serta gangguan jurignya.
Beberapa warga desa lokal, contohnya Yakhin (Chermawee Suwanpanuchoke) sudah memperingatkan mereka bahwa gunung ini sangatlah keramat, dan sedikit yang bisa selamat dari terornya.
Yas dan sekeluarganya pun harus berbekal senjata khusus, yaitu berbagai senapan dan busur panah yang telah diberi jimat dan bertuah, demi menghalau gangguan jurig di gunung sakral Bongsanodbiang.
Sayangnya, sang kuncen justru memiliki justru sakti lainnya, yaitu menghidupkan kembali mayat. Saking saktinya, tembakan senapan dan panah bertuah tidak sanggup membasminya.
Dapatkah Yas sekeluarga berhasil menemukan kembali Yee? Atau malah berujung petaka bagi seluruh anggota keluarganya?

Komentar
Posting Komentar