Kabar Google Mengenai AI, Notifikasi di Chrome, serta Kreator YouTube

 

Logo Google yang saling terhubung satu sama lainnya (Freepik).

Google meluncurkan portal AI komprehensif khusus untuk bisnis bernama Gemini Enterprise, pada hari Kamis (7/10) lalu, seperti dilansir dari TechCrunch.

Google merilis pula beberapa nama perusahaan konsumen Gemini Enterprise, yaitu desainer Figma, pay-later Klarna, distributor makanan Gordon Food Service, bank Macquarie, dan kapal feri Virgin Voyages. Seluruh perusahaan tersebut telah menggunakan 50 agen AI yang otomatis bekerja dari Gemini Enterprise.

Gemini Enterprise bukanlah bagian dari produk add-on Google Workspace, yaitu bagian dari Google Cloud yang berfungsi sebagai agen AI, yang khusus digunakan perusahaan saat membangun asisten AI-nya.

Kepala Eksekutif Google Cloud Thomas Kurian, menyatakan bahwa Gemini Enterprise adalah pintu baru bagi AI sebagai bagian dari pekerjaan kantor.

Gemini Enterprise didesain agar pebisnis dapat menciptakan, membagikan, dan menggunakan agen AI dengan berbagai variasi pekerjaan, diantaranya adalah penjualan, pemasaran, rekayasa, personalia, dan finansial.

Agen AI dapat mengombinasikan dan menganalisis informasi dari sistem internal dengan alat seperti Code Assist dan Deep Research, dalam satu sesi pekerjaan di Gemini Enterprise saja.

Gemini Enterprise tersambung dengan data pegawai, contohnya dari Google Workspace, Microsoft 365, Salesforce, dan SAP. Model AI Gemini ini adalah kumpulan agen yang telah dibangun sebelumnya, yang dapat meneliti data, menganalisa informasi, otomatisasi proses internal, dan rangka kerja penggunanya.

Gemini Enterprise berbiaya langganan 30 Dolar AS per bulan per pengguna untuk versi standar dan plus. Untuk bisnis yang lebih kecil, maka biayanya 21 Dolar AS per bulan per penggunanya. Tahap gratis satu bulan akan diberikan pula saat peluncurannya.

Gemini Enterprise adalah usaha Google untuk menarik pasar perusahaan dan AI-nya, yang semakin ramai setiap tahunnya. ChatGPT Enterprise dari OpenAI telah memiliki 5 juta pengguna bisnis, sementara Deloitte menyatakan bulan ini bahwa mereka merilis Anthropic Claude bagi 500 ribu pegawai globalnya.

Fitur Google Chrome untuk Matikan Notifikasi

Peramban situs Chrome akan diperbarui dengan fitur memadamkan notifikasi secara otomatis, seperti diumumkan oleh Google pada hari Jumat (10/10).

Fitur yang diluncurkan pada Chrome di Android dan PC ini akan menghapus notifikasi secara otomatis, dari situs yang sudah lama tidak berinteraksi dengan pengguna di dalamnya.

Fitur ini adalah pengembangan dari fungsi yang ada pada Chrome Safety Check, yang menutup akses kamera dan lokasi dari situs yang belum dikunjungi kembali. Google menyatakan bahwa peramban menyebabkan banyak notifikasi, namun hanya dibawah satu persen pengguna yang berinteraksi melalui fitur ini.

Namun, Google berpendapat bahwa notifikasi tetaplah berguna, karena itu tidak menghapus notifikasi dari aplikasi pemasangan internet, tetapi hanya situs yang jarang dikunjungi kembali melalui notifikasi saja. Karena itu, pengguna dapat menyalakan kembali notifikasi dalam setelan peramban Chromenya.

Perubahan ini dapat menanggulangi pula berbagai notifikasi dari situs, yang kadang terlalu banyak sehingga terlihat seperti spam yang ramai di peramban.

Kreator yang Dilarang YouTube Dapat Membuat Akun Lagi

YouTube menyatakan pada hari Kamis bahwa kanal yang sebelumnya ditutup, dapat membuat kembali akun baru. 

"Kami memiliki banyak kreator yang dihentikan kanalnya, dan mereka layak diberikan kesempatan kedua. YouTube telah berubah selama 20 tahun terakhir, maka kami memberi kesempatan kedua bagi komunitas kami," ujar YouTube melalui unggahan blognya.

Mengacu saat pandemi COVID-19, portal seperti YouTube, Facebook dan Twitter sempat menindak langsung kanal yang menyebarkan salah informasi medis mengenai vaksin virus, dengan menutup akun tersebut. Kebijakan ini tidak dilanjutkan lagi, namun akunnya tetap ditutup dan tidak dapat mengunggah video.

Kreator harus menunggu satu tahun setelah akun kanalnya ditutup, agar mendaftar kembali sebagai kanal baru. Jika akun berhasil dibuka kembali, mereka akan memulainya dari awal, dan tidak dapat mengakses seluruh data dari akun lama.

Namun, akun tersebut masih dapat mendaftar di YouTube Partner Program setelah mereka layak, yang dapat meraih keuntungan iklan dari YouTube. Walau begitu, YouTube menyatakan pula bahwa akun yang ditutup akibat pelanggaran hak cipta, tidak akan bisa membuat kembali akun dan kanal baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Komedi Horor ala Sunda di Film Kang Solah From Kang Mak X Nenek Gayung

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah