Google Berkabar Ria Membahas Makeup, Veo 3.1, Search and Discover, Account Recovery, YPP YouTube serta Keamanannya

 

Google yang harus lebih mengerti maksud sosial (Freepik).

Google merilis banyak kabar mengenai fitur filter makeup di Meet, AI pembaruan Veo 3.1, filter di Search and Discover, keamanan Akun, YouTube Partner Program dan keamanan mental anak, seperti dilansir dari TechCrunch.

Google Meet Makeup

Google Meet memiliki fitur filter makeup yang dibantu dengan AI, sehingga pengguna tidak perlu berdandan alias berias sebelum mengikuti rapat. Sebelumnya, Microsoft Teams dan Zoom sudah memiliki fitur ini.

Google Meet menyediakan 12 opsi makeup berbeda, yang dapat ditemukan di seksi Appearance, pada bagian Portrait Touch-up. Fitur ini sebenarnya sudah ada sejak 2023 lalu, dengan opsi seperti memuluskan kontur wajah, pencahayaan dibawah mata, dan pemutihan mata.

Filter ini akan berfokus pada wajah, bagaimanapun penggunanya bergerak, sehingga lebih otentik. Jika pengguna meminum kopi, maka filter tetap menempel pada wajah, dan bukannya pindah ke gelas kopi.

Google Veo 3.1

Veo versi 3.1 diluncurkan dengan hasil audio, kendali edit granular, dan hasil gambar menuju video yang lebih baik. Model baru ini agar pengguna dapat menambahkan pula obyek pada video dan sesuai dengan gaya klipnya. Bahkan, obyek yang sudah ada dapat dihapus melalui Flow video editor-nya.

Versi ini berdasarjab perilisan Veo 3 pada bulan Mei lalu, yang menciptakan klip yang lebih realistis dengan saran yang lebih sering pada editing video.

Google Search and Discover

Sementara dari fungsi Search and Discover, Google merilis berbagai pembaruan agar AI dapat memberikan kunci arah peramban yang jelas, navigasi yang lebih baik, dan mengurangi jumlah iklannya.

Walau iklan adalah sumber utama keuangan Google, namun kini pengguna memiliki opsi agar iklannya tidak ditampilkan. Saat hasil dari Google Search muncul, maka akan ada tombol 'Hide Sponsored Results' pada bagian atas peramban.

Tombol 'What's New' akan muncul pula sebagai pembaruan mengenai topik dan artikel yang sedang tren saat ini. Fitur ini baru dirilis di AS beberapa minggu mendatang.

Sementara Google Discover di gawai seluler, akan memunculkan fitur AI yang mengecek pula topik yang sedang nge-tren. Fitur ini baru dirilis di AS, Korea Selatan, dan India.

Keamanan Akun Google

Google kini merilis alat privasi dan keamanan akun untuk melawan berbagai tindakan spam di berbagai produk Android, termasuk diantaranya adalah deteksi tautan mencurigakan pada pesan, masuk dengan nomor telefon, dan kontak untuk pemulihan akun.

Google merilis fitur bernama Kontak Pemulihan (Recovery Contacts), yaitu agar kontak teman atau keluarga ditambahkan sebagai cara untuk memulihkan akun dan verifikasi identitas. 

Selain itu, nomor ponsel bisa didaftarkan sebagai langkah memulihkan akun, yang terhubung dengan akun Google tersebut. Kode atau pola sandi pada gawai sebelumnya dapat dipakai sebagai verifikasi identitas. Fitur ini secara berkala akan dirilis di seluruh dunia.

Seluruh Fitur ini berada pada label Keamanan (Security) di laman akun Google, sebagai langkah jika pengguna kehilangan kata sandi atau gawainya.

Gim berjudul Be Scam Ready pun dirilis, sebagai cara untuk mengedukasi pengguna untuk memahami berbagai tipe kasus penipuan di internet.

YouTube Likeness dan Kesehatan Mental Remaja

YouTube melalui Partner Program-nya membarui fitur Likeness, yang diberikan pada seluruh kreator relevan agar mengecek konten dari akun lain yang menggunakan nama duplikat serta penyalahgunaan AI-nya.

Deteksi dari YouTube dapat mengidentifikasi suara dan wajah konten kreator aslinya, yang sering ditiru oleh AI demi mengisi konten lainnya.

Kreator harus masuk kanal Creator Insider, lalu menuju label Likeness untuk memasukkan pemrosesan data. Lalu, kreator menggunakan ponsel untuk memindai kode QR yang ada pada layar, untuk masuk ke laman verifikasi identitas. Proses ini membutuhkan identitas foto dan video selfie.

Setelah YouTube memberi akses pada fitur ini, maka kreator dapat mengecek seluruh video yang terdeteksi menggunakan suara dan wajah mereka. Kreator dapat meminta pada YouTube untuk menghapus video tersebut, sesuai dengan panduan privasi dan permintaan hak cipta. Video dapat diarsipkan pula. 

Kreator dapat berhenti menggunakan alat tersebut, yang lalu YouTube berhenti memindai video dalam waktu 24 jam kedepan.

Sementara dari kesehatan mental anak, YouTube merilis seksi khusus untuk kesehatan mental dan digital pada remaja berusia 13 hingga 17 tahun. 

Melalui fitur ini, penguna remaja lebih mudah menemukan informasi mengenai topik depresi, kecemasan, ADHD, dan gangguan pola makan. Topik ini akan muncul sebagai pilihan Feed utama saat dicari di kolom pencari YouTube.

Pada survey tahun 2023 lalu, Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa 39,7 persen siswa merasa sedih dan masa depan suram, dengan 28,5 persen diantaranya mengalami kesehatan mental rendah.

Karena itu, YouTube melaksanakan berbagai inisiatif untuk membantu remaja, dengan keamanan spesifik melalui teknologi pengecek umur, dan bahkan kendali orangtua dengan akun yang saling bertautan.

Fitur kesehatan mental dan digital ini baru dirilis di AS, Inggris Raya, Kanada, Meksiko, Perancis, dan Australia dalam beberapa minggu mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Komedi Horor ala Sunda di Film Kang Solah From Kang Mak X Nenek Gayung

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah